Pages

Tuesday, August 20, 2013

Makan Hati

“Kawin sama bule itu, bagian namain anak doang yang seru. Sisanya sama aja, laki-laki manapun bisa jadi pelit, menyebalkan, atau punya selingkuhan. Lo punya kesempatan yang sama buat makan hati sampai kenyang.”

Berkaca pada pengalaman Diana, seharusnya, aku percaya apa yang dikatakannya. Namun saat itu aku sedang mabuk kepayang, dan kupikir Bill adalah pria yang sempurna. Ternyata, ia sama seperti tagihan di akhir makan malam di restoran: untuk setiap kenikmatan yang kucicipi, ada harga yang harus kubayar.

Aku memang agak tak rela menghabiskan dana yang tak sebanding dengan kelezatan sajian, tapi apa mau dikata?

Pelajaran hidup memang kadang harganya mahal.

No comments:

Post a Comment