Waktu kecil, cita-citaku
adalah menjadi bunga matahari.
Awalnya, aku terpikat bentuk
dan warnanya. Kemudian, aku mengagumi nama yang disematkan padanya. Dulu,
kukira bunga matahari adalah sang surya yang menjelma menjadi flora, dan bisa
membawa terang ke mana saja. Pernah kupetik satu dari kebun tetangga dan kubawa
pulang, untuk menyinari kamarku di waktu malam.
Ternyata, bunganya
malah layu. Dan aku dimarahi ibu.
Beliau juga bilang,
aku tidak akan menjelma menjadi tetumbuhan ketika dewasa.
“Bunga matahari mengakar
di tanah, sedangkan takdir anak manusia adalah menjejak dan menjelajah.”
Baru sekarang, aku
bersyukur karena punya sepasang kaki, yang bisa bergerak sejauh mungkin
mengikuti matahari.
No comments:
Post a Comment