Kau sedang terlarut dalam fase bulan madu. Seolah-olah
dunia hanya milik berdua: kau, dan pekerjaanmu.
Sejak awal pekan, pagi hingga petang, perhatianmu terpaku pada layar
monitor, membuat tatapanmu tak lagi jauh ke depan seperti dulu. Kau tak
bergerak dari kursimu, tapi sebenarnya kau sedang main kejar-kejaran dengan
tenggat waktu.
Mungkin ada saatnya kau beranjak, tapi seringkali alasannya
adalah janji temu. Kau harus memburu artis ini, atau pejabat itu. Ini urusan
serius, begitu katamu, karena aku harus memastikan bahwa semua orang dikutip
dengan benar, dan khalayak mendapatkan hanya hal yang benar, selalu.
Tapi, sudah waktunya kau bereskan kamarmu.
Salam rindu,
Ibu.
No comments:
Post a Comment