Pagi ini, kutemukan keramaian yang tidak biasa.
Dalam kerumunan penuh papan unjuk rasa, kuhampiri seorang
lelaki muda. Sepertinya sebaya, jika tidak satu-dua tahun lebih tua. Pernyataan
dalam genggamannya membuat nalarku bertanya-tanya.
“’Free hugs’ ini maksudnya apa?”
“Terkadang, seseorang hanya perlu mendapat pelukan tanpa
pamrih, tak jadi soal siapa yang memberi,” dengan penuh semangat ia menjelaskan
maksudnya. Ia kemudian membicarakan tentang reaksi kimia tubuh saat menerima
pelukan, dan bagaimana hal ini berkembang menjadi kampanye yang mendunia.
Aku seolah diingatkan untuk tidak patah hati berlama-lama. Ketika
kami bertukar peluk, perasaan hangat pun menjalar seketika.
Ah, hal-hal terbaik di dunia memang tersedia cuma-cuma.
No comments:
Post a Comment