Pages

Sunday, August 11, 2013

Keinginan Ibu

Belasan tahun yang lalu, aku berharap bisa cepat-cepat dewasa. Belasan tahun kemudian, aku ingin berhenti menua.

Sejak menginjak usia perak, aku mengawali hari dengan agak berbeda.

Sambil terkantuk-kantuk, aku akan menyeret langkah ke depan kaca. Memeriksa rupaku setiap pagi menjadi penting adanya. Aku siap mengangkat gendering perang, jika ada garis halus yang berani muncul sebelum waktunya.

Masa bodoh dengan mereka yang bilang bahwa kerutan adalah guratan kenangan dan pengalaman, aku lebih suka membuat wajahku amnesia.

Halaman terakhir buku harian itu sudah berulang kali kubaca. Aku masih tak mengerti mengapa ibu memilih bertaruh nyawa, menjemput janji surga demi tampak awet muda.

No comments:

Post a Comment