Pages

Thursday, August 15, 2013

Terlambat

“Andai saja kamu mau kembali…” celetukmu, mungkin karena lelah berbasa-basi setelah kita tak sengaja bersua kembali sore itu.

“Memangnya Tania ke mana?”

“Pergi.”

“Kenapa?”

“Tanya aja anak-anak,” jawabmu, merujuk pada sesama kerabat kerja kita dahulu. “Sayang sekali, kamu udah telanjur sama yang lain, ya?”

Aku tersenyum kecut.

Salahmu sendiri, melepaskanku begitu saja. Padahal, sudah kubilang aku akan bertahan selama kau menginginkannya. Tapi, kau juga tak kuasa menolak Tania. Predikat lulusan luar negeri dengan reputasi mengesankan tak bercela menjadikannya kandidat sempurna, sekaligus alasan untuk menyingkirkanku seketika.

Sekarang, kau malah harus berjuang sendirian.

Aku titip salam ya, untuk atasanmu yang banyak maunya.

No comments:

Post a Comment